Wiro Sableng 212, Adaptasi Serial Novel Yang Sungguh Sableng!
Setelah terakhir diadaptasi menjadi film pada era 1980-an, akhirnya tokoh Wiro Sableng kembali muncul di layar lebar Indonesia. Film action fantasy yang sangat jarang ada di ranah perfilman Indonesia ini sudah dipromosikan sejak beberapa bulan yang lalu.
Digarap oleh rumah produksi film Lifelike Pictures dan bekerja sama dengan Fox International Production, tidak tanggung-tanggung, selama 6 bulan terakhir berita film dipenuhi dengan pemasarannya. Mulai dari peforma pencak silat di Epicentrum XXI, hingga karakter Wiro Sableng di salah satu game android ternama.
Tentu masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan pendekar Wiro Sableng yang berasal dari serial novel karya Bastian Tito. Bersama dengan beberapa “superhero” lokal lainnya, Wiro Sableng adalah salah satu yang paling terkenal.
Film ‘Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212’ tidak hanya bergantung pada adegan laga dan efek visual. Namun ada beberapa aspek komedi juga yang tidak terkesan “menyasar” dari alur cerita. Efek visual yang ada di film ini juga seluruhnya dikerjakan oleh kreator lokal yang cukup membanggakan.
Plot cerita film ini adalah perjalanan Wiro Sableng (diperankan oleh Vino Bastian) dalam mencari murid pengkhianat Mahesa Birawa (diperankan oleh Yayan Ruhiyan). Dia menjalankan misi serius ini atas perintah gurunya, Sinto Gendeng. Dalam perjalanannya, Wiro menemui Anggini yang diperankan oleh Sherina Munaf, Dewa Tuak yang diperankan oleh Andy Rif, dan Bidadari Angin Timur yang diperankan oleh Marsha Timothy.
Meskipun digadangkan sebagai “misi serius”, karakter Wiro Sableng yang ditampilkan oleh Vino Bastian ini masih setia dengan namanya. Benar-benar sableng. Bukan hanya sableng dalam pertarungannya, namun karakter ini juga dapat mengocok perut para penonton.
Pecinta serial novel Bastian Tito ini pasti tidak ingin ketinggalan dalam menyaksikan karakter utamanya diperankan di layar lebar. Sejak tanggal 30 Agustus kemarin film ini sudah mulai bermain di bioskop. Respon dari para penonton juga sebagian besar positif, karena jenis film seperti ini masih sangat langka di Indonesia.
Sebagai bocoran, mirip dengan film Marvel, film ini memiliki adegan post-credit yang menunjukan ada kemungkinan besar akan dibuat sekuelnya. Bahkan kabarnya, Sheila Timothy sebagai sang produser dan tim rumah produksinya akan membuat ‘Wiro Sableng Universe’. Semoga film ini bisa menjadi awal dari film-film action fantasy selanjutnya di ranah perfilman Indonesia.