Meski Dengan Aspek Seksualitas, Produser ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ Optimis Tak Akan Diboikot
Film Kucumbu Tubuh Indahku baru saja mulai tayang di bioskop kemarin tanggal 18 April 2019. Film ini berkisahkan perjalanan hidup seorang penari Lengger di daerah Jawa sejak kecil hingga dewasa. Terinspirasi dari kisah hidup penari Rianto, film ini menunjukkan maskulinitas dan femininitas dalam satu tubuhnya. Akan tetapi, sang produser film, Ifa Isfansyah, berkata bahwa kisah ini bukan hanya sekadar biografi kehidupan Rianto. Baginya, film ini adalah satu contoh kecil mengenai kemanusiaan.
Meskipun memiliki aspek seksualitas seperti LGBT, sang produser optimis bahwa filmnya tidak akan diboikot. Ifa Isfansyah sendiri sudah mempertimbangkan resiko tersebut. Namun, ia yakin bahwa Kucumbu Tubuh Indahku bukanlah sebuah film vulgar yang akan kena boikot. Film ini sendiri tidak mengangkat isu LGBT secara khusus, namun justru baginya film ini adalah pembedahan kehidupan dan kemanusiaan.
“Yang paling penting tahu betul apa alasan kita menyampaikan film seperti ini,” ujar sang produser dilansir dari Tirto.id. “Bahwa yang kita omongin ya manusia itu sendiri. Itu yang justru kalau misalnya film ini ditonton seharusnya enggak ada kekhawatiran ini sama sekali. Karena filmnya enggak dengan vulgar ngomongin itu, bukan mencari kontroversi. Memang yang kita omongin bener-bener manusia, pondasi sesuatu yang basic dalam tubuh manusia. Kalau emang menonton filmnya, kekhawatiran itu pasti enggak ada karena jelas sekali kekuatan film ini ada di mana.”
Kucumbu Tubuh Indahku sebelumnya sudah pernah ditayangkan tahun lalu dalam beberapa festival baik nasional maupun internasional. Bahkan film ini sudah sempat menjadi pemenang Asia Pasific Award dan merupakan film terbaik Festival Des 3 Continents Nantes tahun 2018. Film ini juga sempat mengikuti seleksi Festival Film Internasional di Venesia sebelumnya. Setelah berkeliling festival luar negeri, akhirnya film ini berhasil mendapatkan tempat di rumahnya sendiri.
Bagi para seluruh kru film Kucumbu Tubuh Indahku, film ini memang ditujukan untuk dapat dilihat oleh banyak orang. Oleh karena itu, mereka semua telah berkomitman untuk memberikan sebuah pesan di dalamnya. Oleh sebab itu juga, mereka berusaha untuk dapat memasukkan film ini ke bioskop Indonesia, bukan hanya pada festival dengan jangkauan penonton yang terbatas.
“Salah satu tanggung [jawab] saya adalah mempertemukan film ini dengan penonton,” ujar Ifa Isfansyah. “Salah satu platform yang paling bisa untuk menyampaikan itu adalah bioskop konvensional. Coba ke lembaga paling formal LSF (Lembaga Sensor Film), setelah enggak ada masalah, enggak ada alasan lain. Jadi saya punya dasar kuat kenapa film ini harus ditonton.”
Film Kucumbu Tubuh Indahku lebih cocok untuk dianggap menggarisbawahi isu-isu kemanusiaan. Menurut Ifa, hal-hal yang terjadi terhadap Juno, mengenai trauma dan segalanya, kerap juga dirasakan oleh orang lain. “Yang paling penting, yang harus kita pilah adalah tentang kemanusiaan, humanisme kita gimana,” ujar sang produser. “Karakter apapun yang membentuk diri kita dari perjalanan sejak lahir tentunya berbeda, karena setiap orang punya pengalaman masing-masing.”
Kucumbu Tubuh Indahku sudah mulai tayang di bioskop saat ini. Film ini dibintangi oleh Raditya Evandra, Muhammad Khan, dan Rianto sebagai Juno. Selain itu, film ini juga dibintangi Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalul, Endah Laras, Whani Dharmawan, dan Windarti. Film ini diproduksi oleh Fourcolours Film.