Beanie Feldstein dan Kaitlyn Dever Menjadi Sahabat Dekat Sungguhan Untuk ‘Booksmart’
Sudah biasa untuk dua aktor yang belum mengenal satu sama lain terpilih untuk memerankan dua karakter yang memiliki hubungan dekat. Entah hubungan pertemanan atau percintaan, ikatan emosional yang kuat harus dapat terlihat di layar. Mungkin mereka akan berusaha untuk lebih mengenal satu sama lain agar dapat mencapainya. Namun sering kali mereka harus membangun hubungan yang meyakinkan di layar tanpa memiliki hubungan dekat di balik kamera. Untungnya, dalam kasus film Booksmart tidak seperti itu. Kedua aktris utamanya, Beanie Feldstein dan Kaitlyn Dever melakukan sesuatu yang luar biasa untuk bersiap bermain dalam film garapan Olivia Wilde ini: mereka sungguh menjadi kawan dekat.
Film Booksmart berkisah tentang dua sahabat ambisius, Molly dan Amy, ketika mereka mulai mendekati hari-hari akhir SMA. Keduanya sama-sama pintar di atas rata-rata, dan seperti judulnya, keduanya menghabiskan waktu remaja mereka dengan belajar, bekerja keras, menulis resume, dan bersiap untuk ujian. Jelas mereka tidak punya banyak waktu untuk menikmati kehidupan remajanya. Ketika mereka tersadar bahwa mereka telah melewatkan banyak hal selama masa SMA, mereka berusaha untuk membuat hari terakhir sebagai anak SMA seliar mungkin.
Persahabatan Molly dan Amy lah yang berhasil membuat film yang lucu ini tetap seimbang. Mereka berada di pusat film ini, dan perasaan yang mereka tunjukan datang dari hubungan mereka di dunia nyata juga. Pertemuan pertama mereka berawal dari makan siang bersama Olivia Wilde. Keduanya pun menganggap bahwa bahkan di awal pertemanan mereka, hal tersebut rasanya seperti keajaiban yang instan.
“Rasanya hampir seperti kami sudah pernah bertemu sebelumnya, semudah itu rasanya kami nyambung,” ujar Kaitlyn Dever dalam sebuah wawancara bersama IndieWire. “’Booksmart’ baru akan dimulai, dan kami begitu bersemangat untuk memulainya. Saat makan siang, kami sedang bertukar pikiran mengenai beberapa ide, dan Olivia berkata akan kemungkinan—“ Beanie Feldstein menyelak jawabannya, “Katanya, ‘Akan bagus jika kalian bisa tinggal bersama!’”
Sepertinya mereka berdua memang sudah sangat dekat, sehingga bahkan keduanya bisa melengkapi jawaban satu sama lain. “Lalu kami seperti, ‘Tunggu, kami bisa?,’” lanjut Kaitlyn. Dari situlah kedua aktris muda ini mendapatkan inspirasi untuk tinggal bersama.
Pengalaman Tinggal Bersama Yang Ajaib
Selama masa latihan dan pengambilan gambar, Kaitlyn dan Beanie tinggal bersama dalam sebuah apartemen di West Hollywood, sebuah pengalaman yang bagi Kaitlyn adalah “sebuah impian.”
“Itu luar biasa,” ujar Beanie. “Itu bagian yang sangat penting bagi saya dalam membuat film ini. Saya tidak akan mengubahnya sedikitpun. Menurut saya penting sekali agar Molly dan Amy bisa sungguh hidup, dan film kami merayakan persahabatan dan kami sangat menganggap itu serius.”
“Kami berdua sangat menyayangi kawan-kawan kami dan persahabatan para perempuan begitu berarti untuk kami,” lanjutnya. “Kami berhutang pada mereka dan kami berhutang pada satu sama lain dan juga Olivia untuk melakukan ini dengan benar. Lalu tinggal bersama rasanya hanya seperti hiasan saja.”
Terinspirasi Oleh Persahabatan Keduanya
Keajaiban instan yang muncul setelah pertemuan pertama mereka tidak hanya berujung pada pertemanan. Hal tersebut juga membantu memberikan inspirasi untuk performa kedua aktris muda tersebut.
“Ketika saya bertemu dengan Beanie, saya langsung jatuh hati padanya,” ujar Kaitlyn. “Menurut saya dia adalah salah satu orang paling luar biasa yang pernah saya jumpai dalam kehidupan saya. Anda tidak bisa berpura-pura memiliki keterikatan emosional dengan seseorang.”
Beanie kemudian menambahkan, “Anda tidak bisa memalsukan keterikatan emosional dan Anda tidak bisa memalsukan kepercayaan. Menurut saya itu juga hal yang penting. Saya memercayai Kaitlyn sepenuhnya, dalam kehidupan pribadi dan juga saat di tempat syuting bersamanya. Ada rasa percaya dan bahasa yang muncul begitu saja di antara kami berdua. Kami tahu apa yang satu sama lain pikirkan, kami tahu kami telah sarapan apa tiap pagi, kami sungguh nyambung.”
Meskipun film ini sangat lucu, Beanie juga tahu bahwa bahkan komedi yang hebat memerlukan sedikit drama. Bekerja sama dengan seseorang yang dia sayangi seperti Kaitlyn membuatnya bebas untuk menjelajahi bagian performa yang membutuhkan emosi tersebut juga.
“Anda mungkin berpikir bahwa dalam komedi, Anda tidak perlu menjadi begitu rapuh, namun menurut saya justru komedi itu sangat rapuh,” ujar Beanie Feldstein. “Anda sungguh memajang diri Anda di sana. Lalu ada juga beberapa adegan yang membuat patah hati dalam film kami yang, jika saya tidak begitu mengenal Kaitlyn seperti ini, kami tidak akan dapat melakukannya.”
Berlatar Belakang Film Indie
Salah satu hal yang menjadi faktor kedekatan keduanya: keduanya lulusan film indie. Keduanya menjadi terkenal setelah berperan dalam film indie. Untuk Kaitlyn Dever, film tersebut adalah Short Term 12, dan untuk Beanie Feldstein, film tersebut adalah Lady Bird.
“Menurut saya Anda akan mendapatkan hasil terbaik ketika tidak memiliki ekspektasi,” ujar Kaitlyn. “Kami tidak berharap, ‘Baiklah, semua orang akan menyukai film ini, jadi kami harus membuatnya bagus.’ Justru hanya, ‘Tidak, mari buat ini sejujur dan senyata mungkin,’ dan itu hal yang sama seperti di Short Term 12.”
“Ketika kami semua bekerja untuk satu tujuan yang sama dan berusaha untuk membuatnya sebaik mungkin. Dengan kerja sama dan tidak ada yang saling menghakimi. Tidak ada yang berusaha untuk menjadi lebih baik dibanding yang lainnya, menurut saya dengan begitu film-film bagus dapat terlahir,” tutupnya.