Amy Poehler Akhirnya Menyutradarai Film Pertamanya, ‘Wine Country’
Amy Poehler sebenarnya tidak memerankan dirinya sendiri dalam film Wine Country. Namun sang bintang komedian dan sutradara pendatang baru ini memiliki banyak kemiripan dengan Abby. Karakter mereka sama-sama tipe yang merencanakan perjalanan untuk kelima sahabat terbaiknya untuk menjadi pengalih yang menyenangkan dan merelaksasikan. Hal tersebut tidak terjadi karena kebetulan sementara. Karena debut Amy Poehler sebagai sutradara ini terinspirasi dari perjalanan yang sungguh terjadi di dunia nyata. Perjalanan inilah yang membantu Amy Poehler menciptakan sebuah film bersama sahabat-sahabatnya sungguhan. Mereka adalah Maya Rudolph, Rachel Dratch, Ana Gasteyer, Paula Pell, dan Emily Spivey.
“Saya telah memikirkan dan membicarakan dan mencari cara untuk menyutradarai film panjang,” ujar Amy Poehler. “Lalu kemudian seperti hal baik pada umumnya, itu terjadi begitu saja. Kami sedang berada dalam perjalanan kami sendiri, lalu saya berkata pada Emily Spivey, yang akhirnya menuliskan naskahnya bersama Liz Cackowski. Lalu saya mengatakan, ‘Ini dapat menjadi sebuah film.’ Lalu saya paksakan saja tenggat waktu ke orang-orang hingga menjadi satu [film].”
“Sulit sekali untuk menyatukan semua orang awalnya, namun [kami pikir], bukankah akan menyenangkan jika kami membuat film dari ini?,” jelas Maya Rudolph. “Untung saja Amy adalah ketua kelompok yang baik. Dia seperti, ‘Baiklah, mari berhenti hanya mengatakan kita akan melakukannya saja. Mari buat ini terjadi. Kalian akan menuliskannya. Kita memiliki segalanya. Kita memiliki akses pada segala hal untuk menciptakannya, sekarang mari selesaikan saja.’”
Kawan Dan Pelajaran Hidup Yang Selalu Ada
Dalam Wine Country, keenam tokoh utamanya juga memiliki pekerjaan yang sama. Keenamnya bekerja di tempat makan pizza Chicago ketika baru memulai karirnya. Tentu saja, hal tersebut tidak sehebat bekerja di Saturday Night Live. Namun film ini menyatakan bahwa kawan-kawan yang Anda miliki ketika Anda masih semuda itu, tidak peduli di mana hubungan tersebut dimulai, adalah mereka yang akan menuntun Anda seumur hidup. Setidaknya itulah keadaannya untuk para perempuan di Wine Country.
“Ada begitu banyak yang ditambah dalam pengalaman kami,” ujar Maya Rudolph. “Menurut saya orang-orang mengenal diri mereka sendiri lebih baik. Sepertinya mereka tahu apa yang mereka inginkan, apa yang tidak mereka inginkan, bagaimana mereka ingin bekerja. Hal tersebut menciptakan lingkungan kerja yang sangat baik. Ketika Anda bersama orang-orang yang memang merupakan kawan baik hingga Anda seperti, ‘Saya sedang tidak blablabla.’ Mereka seperti, ‘Bagus, saya mengerti. Itu kebutuhan Anda. Kita akan melakukan A, B, dan C.’ Itu kemewahan yang sangat besar.”
Amy Poehler khususnya ingin menggali periode kehidupan – bagian tengah yang menggugah – yang tidak sering diceritakan dalam budaya populer. “Anak-anakmu sudah muda, orang tuamu sudah menua, Anda semacam telah mengerti apa yang ingin Anda lakukan. Lalu kemudian Anda hanya harus bekerja keras untuk menjadi seseorang dan berada dalam hubungan,” ujarnya. “Kita seperti terobsesi secara budaya dan sebagai sebuah negara dengan awal mula suatu hal. Lalu kita menujukan segala macam pertanyaan kepada anak-anak muda dan kita mengira orang berhenti berkembang, namun tidak. Mereka tidak berhenti dan ketika Anda semakin tua, Anda menyadari itu. Anda seperti, ‘Oh, ini tidak pernah berakhir.’ Jika Anda beruntung, ini tidak pernah berakhir.”
Terbiasa Dalam Menyutradarai Film Pertama
Meskipun Wine Country adalah film pertama Amy Poehler sebagai sutradara, berada di balik kamera sepertinya hal yang natural untuknya. “Amy adalah sutradara yang sangat luar biasa dan membuat kami semua merasa begitu diarahkan secara bebas,” ujar Paula Pell. “Dia selalu memiliki rencana, dia telah siap. Saya telah bekerja dengan banyak orang, dan Anda tiba di tempat syuting dan mereka tidak siap lalu Anda berkata, ‘Ya ampun.’ Dia tahu bagaimana caranya mendorong kami memberikan yang terbaik, yang saya rasa adalah tugas sutradara.”
Seperti Abby, Amy Poehler telah siap sejak awal. Ketika ditanyakan mengenai hal apa yang paling mengejutkan untuknya, dia memikirkan beberapa pilihan untuk beberapa saat lalu menjawab dengan yang paling jujur. “Saya tahu saya seharusnya menjawab bahwa banyak yang mengejutkan saya, namun banyak yang tidak,” ujar sang sutradara. “Saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan dan saya tahu saya terlibat dalam apa, karena saya sudah pernah menyutradarai sebelumnya. Jadi saya seperti sudah tahu apa yang saya lakukan. Saya tidak banyak terkejut.”
Pelajaran terbesar yang ia dapatkan dari filmnya juga bukan sebuah kejutan. Namun itu masih merupakan kesadaran yang baik untuk seorang pencipta karya agar tidak pernah puas dengan satu hal saja. “Pelajaran terbaik yang saya dapatkan adalah bahwa saya sungguh ingin melakukannya lagi,” jawab Amy Poehler. “Ketika kami dulu improvisasi dan orang akan datang dan melakukan monolog ASSSCAT di acara yang kami lakukan, ketika mereka selesai, mereka berkata, ‘Oh, saya sangat ingin melakukannya lagi.’ Itu perasaan yang hebat.”
Netflix telah merilis Wine Country di beberapa bioskop terpilih pada tanggal 8 Mei yang lalu. Sedangkan di platform streamingnya sendiri, film ini telah dirilis pada tanggal 10 Mei.